Selasa, 25 Februari 2014

Ekspedisi Alahan Panjang-Pasar Baru

 Menembus Rimba- Menemukan Jalur Terpendek


SENTANA--Sentana menjeput mimpi warga yang bermukim di hutan rimba, serombongan orang penting di Sumatera Barat sepanjang hari Kamis (20/2) lalu, melintas alam  menguak hutan belantara. Ruas jalan setapak antara Alahan Panjang Kabupaten Solok dengan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan, kemudian ditempuh selama 12 sampai 14 jam. " Padahal tadi diperkirakan hanya selama 9 jam. Tetapi karena medannya memang relatif berat, kita menembusnya hampir seharian," kata anggota DPRD Sumbar Ir. Bachtul.


Perjalanan yang lebih mendekati ekspedi AlahanPanjanng -Bayang, dilakukan oleh mereka yang sebenarnya lebih menjiwai warga pedalaman itu. Mereka terdiri dari 40 orang personl yang dipimpin Kepala Dinas  Pemukiman dan Prasarana Jalan (Kimpraswil) Sumbar Ir. Suprapto berikut sejumlah pejabat lainnya sepeti Indra Jaya,  Dedi Rinaldi dan sejumlah PTK Kimpraswil. Dalam rombongan ini, juga terlihat Sekretaris PU Kab. Solok Deni Prihtani bersama  Presiden PHL (Peduli Hutan Lestari) Yuslir Mak Itam, berikut dua orang wakil rakyat dari komisi III DPRD Sumbar Ir. Bachtul dan Mazwar Mashud.


Laksana  napak tilas diruas jalan yang dulu pernah dilakukan oleh Bupati Solok Gamawan Fauzi (sekarang Mendagri), rombongan Ekspedisi Alahan Panjang-Pasar Baru tertatih menembus belantara hutan. Jalan setapak yang dibuat mendadak itu, penuh tanjakan dan turunan melintas Bukit Barisan.
Berbeda dengan misi Bupati Solok Gamawan Fauzi (kala itu) berjalan kaki antara Bayang-Alahan Panjang lebih untuk mewujudkan program relokasi penduduk Sariek Bayang ke Rimbo Data Kecamaatan Lembah Gumanti. Tetapi  kelompok ekspedisi Alahan Panjang-Pasar Baru yang dipimpin Kepala Dinas Kimpraswil Sumbar  ini, lebih sebagai bentuk pemahaman terhadap persoalan  peradaban masyarakat yang masih dikungkung keterisolasian. Dengan melepaskan status sosialnya, semua merangkak seperti merangkak mendaki bukit dan bersilonjor menurun jurang, hingga tertatih menyeberang sungai. “ Alhamdulilah semua selamat sampai di nagari Limau_limau Bayang, meski diantaranya ada yang ditandu karena kelelahan, “ ucap Deni Prihatini.


Tidak ada yang menyesali terlibat dalam ekspedisi Alahan Panjang-Pasar Baru Bayang itu. Semua yang pergi membelah hutan belantara itu bahkan mengaku takjub dan beruntung dapat merasakan betapa sulitnya jika menjadi masyarakat yang berdomisili dikawasan tersebut. “ Ini pengalaman hebat dan tentu akan menjadi kenangan sepanjang hayat, “ ujar Yuslir yang dua hari selepas ekspedisi tersebut masih merasakan rangkit-rangkit.
Bachtul dan Deni Prihatni menyebutkan, kesan psikologis yang tinggi diperoleh dari perjalanan itu adalah ketika ratusan masyarakat dari 4 nagari di kecamatan Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan  menyongsong kedatangan mereka. Dalam suasana haru biru, warga dari nagari Pancung Taba, Muaro Aie, Limau-Limau dan Bayang  menyambut kehadiran rombongan ekspedisi yang terpecah menjadi dua kelompok. Padahal mula masuk hutan, semua rombongan  tetap berada dalam satu kelompok dan berdo’a di mulut jalan setapak di nagari Alahan Panjang.


Perjalanan dilakukan dengan semangat tinggi sembari melakukan diskusi  soal program pembukaan jalan Pasar Baru-Alahan Panjang-Talang Babungo dan Kiliran Jao. Program pembukaan jalan baru tersebut, menurut Deni Prihatni bakal menjadikan kawasan Kabupaten Solok terbuka dari berbagai aspek ekonomi. Apalagi dengan telah keluarnya surat Hutan Suaka Alam Margasatwa (HSAW) membuat  jalur Pasar Baru-Alahan Panjang dan Kiliran Jao yang termasuk dalam  pengembangan kawasan strategis akan semakin terbuka. “ Hampir selama 10 tahun Dinas Kimpraswil Sumbar memperjuangkan HSAW ini, Kita tentu memberi apresiasi tinggi, “ kata Deni.


Yusli Mak Itam dalam kapasitasnya sebagai aktivis LSM memandang ekspedisi Alahan Panjang-Pasar Baru Bayang sangat berarti. Terlebih ketika ia melihat kopmitmen Kepala Dinas Kimpraswil yang begitu tinggi terhadap percepatan pembukaan ruas jalan itu, mendorong  tumbuhnya semangat baru di kalangan masyarakat. “ Kita akan menyaksikan perubahan besar dalam tata niaga hasil produksi dan perekonomian bila nanti pembukaan jalan  Alahan Panjang-Pasar baru terjud,” ujarnya.
Malam turun dirasakan begitu cepat di nagari Pancung Taba dan Limau-Limau, kecamatan Bayang, Pessel. Sementara rombongan ekspedisi Alahan Panjang-Pasar Baru yang dipimpin Kadis Kimpraswil  dan dua anggota DPRD Sumbar lainnya (Bachtul dan Mazwar Mashud) belum seluruhnya keluar dari balik bukit Sariek Bayang. Masyarakat dari  nagari-nagari di kecamatan Bayang-Pessel,  sebagian bahkan telah menyongsong hingga ke batas daerah antara Kabupaten Solok dan Kabupaten Pessel.


Begitu bersua di perbatasan, anggota DPRD Sumbar Ir. Bachtul yang juga calon DPR-RI nomor urut 1 dari partai Nasdem itu mengaku terharu dengan sambutan masyarakat  kecamatan Bayang. Bahkan wali nagari Limau-limau yang ikut menyongsong rombongan ekspedisi keluar dari hutan dan masuk ke nagari mereka, sampai menangis saking bahagianya. “ Warga Pesisir Selatan dan Kabupaten Solok tentunya sangat  merindukan program jalan baru ini terwujud.


Menanggapi  impian warga itu, rombongan  ekspedisi Alahan Panjang-Pasar Baru yang juga disambut oleh anggota DPRD Sumbar lainnya, seeperti Zulkifli Jailani dari Gerindra, Saidal Masfiudin dari Golkar dan Syafril Ilyas  langsung menggelar pertemuan mendadak dilokasi penyambutan rombongan.  Para wakil rakyat di DPRD Sumbar ini kemudian menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan dana pembukaan jalan dimaksud. Kepala Dinas Kimpraswil Parjal Suprapto bahkan pada kesempatan seperti melakukan persentasi terhadap prosfektif  jalan baru itu dari aspek sosial, ekonomi dan budaya masyarakat.



Bachtul dengan tekad yang tinggi, akan terus memperjuangkan program pembukaan jalan Pasar Baru Alahan Panjang-Kiliran Jao. Pada tahun 2014 ini, ia bersama koleganya di lembaga DPRD Sumbar mengalokasikan dana pembukaan jalan baru pada APBD Sumbar sebanyak Rp 4,5 miliar. “ Secara bertahap  pembukaan jalan ini terus berproses. Hingga sekarang jumlah dana yang telah digunakan untuk pembukaan jalan ini mencapai Rp 30 miliar. “ papar Bachtul  yang  berjuang  merintis kursi DPR-RI di Senayan.******