Minggu, 20 Oktober 2013

Perbaikan Irigasi Banda Laweh Harus Menyeluruh.

Ribuan Sawah Terlantar

SUPAYANG-- Senandung warga nagari Supayang dan Sirukam, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok yang sejak 5 tahun terakhir mengharapkan perbaikan  Irigasi Banda Laweh Kanan, tampaknya bakal terjawab. Harapan yang saban hari menjadi mimpi warga ke dua nagari setempat, semakin menumbuhkan elegi ketika melihat perbaikan irigasi Banda Laweh Kiri dengan memakai dana sebanyak Rp 28 Milyar yang dikerjakan dalam tahun jamak  sampai 2004. “ Padahal sebenarnya dengan memperbaiki saluran bandar laweh Kiri  yang berhulu di Panyakalan dan Bukit Tandang, tidak berdampak ekonomis kepada petani. Ibaratnya lain yang sakit, lain pula yang diobati, “ kata tokoh masyarakat Sirukam Malin Mandaro.
Pendapat serupa juga disampaikan Wali Nagari Supayang, Darmansyah, dengan memperbaiki saluran irigasi saja tanpa dibenahi hulu irigasi, hasilnya tidak ada. Semua bisa melihat, saluran irigasi Banda Laweh Kiri yang telah dirhabilitasi ternyata tetap saja tidak berair. “ Apa yang diharapkan petani kalau irigasinya kering. Masalahnya karena yang dikerjakan di hilir, sementara hulu irigasi itu sendiri diperbiarkan rusak parah. Ini yang keliru, “ kata Darmasyah.
Terkait itu, anggota DPRD Propinsi Sumbar Ir. Bachtul relatif geram. Dana APBD Provinsi Sumbar dengan pagu sebesar Rp 30 miliyar ternyata belum menyentuh aspirasi masyarakat. Dua kali Bachtul bersama mantan anggota Komisi III Israr Jalinus, ST meninjau lokasi irigasi tersebut, ia selalu mendapatkan kritikan pedas dari warga sekitar. “ Seharusnya yang diperbaiki hulu irigasi Banda Laweh yang berada di nagari Sirukam, bukan malah menembok saluran irigasinya di bawah. Tidak akan mengalir air kalau irigasi Supayang tidak diperbaiki, “ tandas  ketua BMN Supayang Ismail.
Dengan rusaknya Irigasi Banda Laweh, ditaksi ribuan hektar lahan sawah masyarakat di nagari-nagari yang ada di Kecamatan Payung Sekaki dan Bukit Sundi selalu kering. Terutama di nagari Supayang dan Sirukam, kondisi lawah sawah sejak 5 tahun terakhir berubah menjadi lahan tadah hujan. “ Semua warga disini hidupnya bertani. Tetapi karena selalu kering, banyak warga kami yang meninggalkan kampung, “ ulas Darmansyah prihatin.
Lantaran itu, bisa dimaklumi ketika Bachtul dan Israr Jalinus  hadir bersama Sekretaris PU Kab. Solok, Deni Prihatni.ST, warga setempat menuambut dingin. Sikap demikian lebih karena seringnya pejabat yang datang melihat-lihat  Banda Laweh. Mereka cuma melihat, menebar pesona, lalu pergi. Sementara harapan masyarakat tergantung juga. “ Apalagi sekarang tahun politik, banyak saja caleg yang seoalah olah prihatin. Tolonglah, jangan dipolitisasi nasib kami, “ kata salah seorang warga yang mengaku anggota P3A setempat.

Terhadap rintihan itu, Bachtul menyebutkan kapasitasnya datang ke Supayang bukan sebagai Caleg DPR-RI dari Nasdem, juga tidak dalam usaha sosialisasi diri. Tetapi sebagai wakil rakyat yang harus memperjuangkan aspirasi, ia telah membahas perbaikan Irigasi Banda Laweh dengan pihak Dinas PSDA Sumbar. Bersama anggota Komisi III lainnya,  seperti M. Tauhid, pihaknya berupaya menggodok masalah ini.  " Ternyata dari dana Rp. 28 milyar, yang terpakai baru sekitar 48 persen.  Artinya masih ada sisa anggaran tahun jamak 2014 yang dapat dipakai untuk memperbaiki irigasi Banda Laweh yang berhulu di Sirukam, " jelasnya di Supayang, Jum'at. (18/10).
Bachtul begitu keras memperjuangkan ini lantaran sebanyak 56 KK warga Sirukam yang hidup dibawah ancaman longsong Banda Laweh. " Ini harus disikapi cepat, karena anggaran yang dipakai adalah perbaikan Irigasi Banda Laweh. Artinya tidak ada benturan kalau dimanfaatkan untuk Banda Laweh Kanan atau Banda Laweh Kiri, " ulasnya.
Hadir bersama pemuka masyarakat Sirukam Malin Mandaro dan Ahmarius,  Bachtul dan Israr Jalinus serta Deni Prihatni menceritakan kronologis dialokasikannya biaya perbaikan Irigasi Banda Laweh. Sampai akhirnya dikerjakan saluran irigasi tersebut, hingga 50 persen pengerjaaan belum membawa manfaat kepada petani.
Menyikapi itu, Bachtul menjelaskan pihak PSDA telah melakukan revisi disign agar Irigasi Banda Laweh dikerjakan secara menyeluruh. Bahkan untuk meyakinkan warga setempat, Bachtul serta merta menelepon KPA Irigasi Banda Laweh dimaksud.
Terkait itu, ketua KAN Supayang Syamsurni Dt. Rajo Aceh menekankan pengerjaan proyek hendaknya dilakukan pengawasan yang  kuat. Tanpa pengawasan disangsikan kualitas pengerjaan. Begitu juga soal titik lokasi yang dikerjakan, jangan yang jebol juga di perbaiki, tetapi dialihkan alirannya. "sebutnya.
Pennanganan irigasi banda laweh dilaksnakan dgn maaksimal. Banda lweh kanan perlu merupakan kebutuhan menbdesa'm berapa milyat uang rakta hilang akibat tidak berfungsinya. Irigaasi.
Seperti diketahui, irigasi Bbanda. Laweh Kanan di kenagarian Sirukam ebol akibat bencana alam.Irigasi ini  dibangun tahun 2008 dengan APBD Sumbar. Sekira tahun 2010,  mengalami kerusakan akibat bencana alam. Setidaknya sepanjang 50 meter tebing irigasi jebol dan memutus aliran air dengan pipa. Sejak bencana alam itu, tidak pernah berfungsi lagi.


Irigasi Banda Laweh Kanan Rusak Parah

Ribuan Hektar Lahan Sawah Kekeringan

SIRUKAM=Lain yang sakit,lain pula yang diobati. Kiasan ini tampaknya menjadi penyakit baru bagi warga Supayang dan Sirukam, kecamatan Payung Sekali, Kabupaten Solok. Pasalnya, hampir ribuan hektar lahan persawahan masyarakat di kawasan itu kering kerontang akibat rusaknya Irigasi Banda Laweh Kanan. “ Seharusnya yang diperbaiki adalah irigasi Bandar Laweh Kanan, tetapi yang mendapat prioritas pengerjaan justru Irigasi Banda Laweh Kiri, “ kata Jon, warga Sirukam, Selasa (3/9) di Sirukam.
Bersama pemuka masyarakat setempat Malin  Bandaro, Jon yang juga tokoh pemuda Sirukam itu mengaku ribuan hektar lahan pertanian sawah terlantar selama tiga tahun akibat tidak berfungsinya irigasi Banda Laweh kanan. Selama ini warga melakukan aktivitas menunggu musim hujan karena lahan pertanian di kawasan itu sudah berubah menjadi lahan tadah hujan. “ Kami mohon pemerintah segera memperbaiki irigasi ini, “ tuturnya.

Jon bersama Malin Bandaro sengaja mencegat perjalanan anggota DPRD Propinsi Sumbar Ir. Bachtul sekembali menghadiri pelantikan Wali nagari Alahan panjang. Bersama Israr Jalinus, ST, yang notabene adalah  mantan anggota DPRD Sumbar  di Komisi III, Bachtul harus mendaki bukit untuk mencapai lokasi irigasi yang jebol akibat bencana alam.
Informasi yang dikumpulkan dari kedua tokoh masyarakat setempat, irtigasi Banda Laweh kanan dibangun tahun 2008 lalu yang dibiayai dengan APBD Sumbar. Sekira tahun 2000 lampau mengalami kerusakan akibat bencana alam. Setidaknya sepanjang 50 meter tebing irigasi jebol dan memutus aliran air dengan pipa.” Sejak bencana alam itu, tidak pernah berfungsi lagi. Bahkan kondisinya lebih parah kalau hujan lebat tiba, “ kata Malin Bandaro.
Masyarakat menjadi heran karena tahun 2013 ini yang mendapat prioritas adalah perbaikan jaringan irigasi Banda Laweh Kiri. Seluruh saluran ditembok dengan rapi, padahal yang lebih dibutuhkan justru Bandar Lawas Kanan, yang berpusat di Supayang dan Sirukam. “ Petani tidak bisa ke sawah selama ini, karena kekeringan terus, “ tambah Malin Bandaro.


Terhadap itu, anggota Komisi III DPRD Sumbar itu justru balik bertanya, karena yang diajukan masyarakat untuk perbaikan kala itu bukan irigasi Banda Laweh Kanan, tetapi Irigasi Banda Laweh Kiri.” Kalau kita tahu begini keadaannya, saluran ini tentu kita perjuangkan, “ timpalnya.
Sekalipun tidak bisa menjanjikan segera akan diperbaiki, setidaknya masyarakat sudah lega karena anggota DPRD Sumbar yang saat ini menjadi calon DPR-RI telah mengunjungi lokasi. Bachtul mengaku ia akan berusaha keras memperjuangkan perbaikan irigasi dimaksud.
Terpisah, wali nagari Supayang mengharapkan supaya perbaikan irigasi Banda Laweh Kanan mendapat perhatian dari pemerintah. Selain di Sirukam, lahan pertanian yang mengharapkan pengairan dari Banda Laweh Kanan adalah nagari Supayang. “ Bahkan tewrmasuk nagari-nagari yang ada di bawahnya seperti Kubang Duo, Kinari dan Bukit Tandang, tergantung kepada irigasi ini, “ kata Darmasyah menyudahi.


Senin, 07 Oktober 2013

Jalan Lubuk Selasih -Padang Aro Rampung

Perekonomian Solok Selatan Bergerak

                                        Kualitas jalan yang menjanjikan denyut perekonomian

SOLOK,BinNews--- Arus transportasi dari Lubuk Selasih ke Padang Aro, Kabupaten Solok Selatan kembali normal menyusul diperbaikinya sejumlah kerusakaan di  kawasan Aie Dingin dan Surian. Tersebab itu, kebanyakan pengguna jalan provinsi itu mengaku bersuka cita setelah perjalanan menjadi lancar. " Alhamdulillah, alah rancak  jalan ko  baliek. Sagalo urusan bisa capek, " ujar warga Solok Selatan yang mengaku bernama Marwan, 49 tahun, kepada Singgalang di Air Dingin, Lembah Gumanti, Selasa pekan lalu.
Perasaan Marwan bisa jadi merupakan representasi rasa syukur warga Solok Selatan yang saban hari memanfaatkan lintas Lubuk Selasih-Padang Aro. Perbaikan jalan tersebut serta merta menimbulkan dampak ekonomi yang tinggi kepada masyarakat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kab. Solok Selatan Fachril Murad yang dihubungi secara terpisaah,  memastikan kebijakan rehabilitasi jalan raya menuju SolSel merupakan program yang pro rakyat. Dengan lancarnya hubungan lalu lintas Lubuk Selasih-Lubuk Gadang, lalu lintas perekonomian menjadi tinggi. " Sekalipun kerusakan lebih banyak berada di kawasan Kabupaten Solok, terutama di Aie Dingin, Lolo dan Surian, tetapi yang menikmati orang Solok Selatan. Kita disini bersyukur dan sekaligus berterimakasih kepada wakil rakyat yang memperjuangkan perbaikan jalan dimaksud, " kata Fachril Murad sambil menyebut sejumlah nama anggota Komisi III DPRD Sumbar yang identik dengan perjuangan perbaikan jalan dimaksud.
Sekda Kab.  Sosel yang selalu gigih mendesak  agar perbaikan jalan ke SolSel dilakukan, di gedung DPRD  Sumbar ia bahkan  berharap agar  pembukaan jalan alternatif ke Solok Selatan direalisasikan. Pihaknya meminta supaya Solok Selatan yang merupakan kawasan potensial, juga dapat di akses dari arah Sungai Rumbai dan Painan, Pesisir Selatan." Pembukaan jalan alternatif dari Sungai Rumbai sangat urgent bagi rakyat. Dengan. Pembangunan jalan itu, sekaligus  memberi ruang pertumbuhan kepada Kabupaten Solok Selatan," paparnya.


                                        Setentang perspektif jalan Lubuk Selasih-Muaro Labuh

Berjuang
Menyambut harapan  itu,  anggota DPRD Sumbar Ir. Bachtul memastikan pihaknya terus mengupayakan perbaikan perekonomian masyarakat melalui penguatan infrastruktur. Ia berpendapat aspirasi Kabupaten Solok Selatan yang disuarakan Sekda Fachril Murad sangat logis. " Sejatinya pembukaan jalan baru antara Sungai Rumbai-Solok Selatan sama pentingnya dengan jalan Kiliran Jao-Alahan Panjang-Pasar Baru Painan. Kita terus berjuang untuk itu," jelas anggota Komisi. III DPRD Sumbar itu.
Perbaikan ruas jalan Lubuk Selasih-Padang Aro menelan biaya Rp 38 miliar yang terpecah dalam empat paket pengerjaan. Sejumlah titik lokasi yang cukup parah terdapat di Aie Dingin dan Lolo Pantai Cermin, tampak sangat mulus setelah dilakukan pengecoran beton dengan sistim rigid vafeman.
Aloksi dana yang dipakai untuk kegiatan peningkatan jalan itu, menurut data Dinas Prasarana Jalan dan Tata ruang Pemukiman (Prasjal Tarkim) Sumbar terbagi dalam empat paket perbaikan, yaitu paket Peningkatan
Segem I antara  Surian-Padang Aro  sebanyak Rp. 10.894.769.970. Kemudian peningkatan jalan Surian-Padang Aro Segmen 2 dengan anggaran  Rp. 9.745.022.000, disusul Paket Padang Aro-Lubuk Malako dengan anggaran Rp. 5.592.492.400, serta Peningkatan jalan Lubuk Selasih-Surian memanfaatkan DAK tahun 2013 sebesar  Rp. 11.146.344.400.
Anggota  anggota DPRD Sumbar Ir. Bachtul ketika melakukan peninjauan bersama mantan anggota DPRD Sumbar Israr Jalinus ST. dan Sekretaris PU Kab. Solok Deni Prihatni ST, Selasa (24/9), menyebutkan, pengerjaan jalan Aie Dingin merupakan jawaban atas kebutuhan warga yang sangat mendesak. " Akses ekonominya menjadi lebih tinggi, makanya menjadi prioritas pemeritah untuk perbaikannya," jelas Bachtul.
Anggota Komisi III DPRD Sumbar. Ini bahkan ikut mendorong agar  ruas jalan antar Kabupaten yang berujung di Provinsi Jambi itu menjadi jalan nasional seperti keinginan Pemkab. Solok dan Pemkab. Solok Selatan.
Dengan semakin padatnya lalu lintas dari Padang menuju Sungai Penuh-Jambi,  tentunya transportasi ruas jalan Lubuk Selasih dan Padang Aro akan menjadi tinggi. Itu semua membutuhkan kualitas jalan yang baik untuk kelancaran transportasia.
Bersama  calon anggota DPRD Sumbar dari partai Gerindra, Israr Jalinus,  Bachtul  memandang kawasan Solok Selatan sangat urgens bagi pertumbahan ekonomi Sumatera Barat. Tersebab itu, tokoh muda asal Solok itu bersama koleganya di Komisi III DPRD Sumbar, selalu bersikeras agar arus transportasi ke Solok Selatan mendapat prioritas perbaikan. " Kita semua mengerti bahwa jalan merupakan urat nadi perekonomian, tetapi bagaimana pula perekonomian berdenyut bila urat nadinya tidak lancar. Falsasah itulah yang terus mendorong kita untuk merehab jalan jalan yang rusak ini, " ulas Bachtul yang juga calon anggota DPR-RI dari partai Nasdem itu.

Tingkatkan Status Jalan
 Tiga tokoh muda dalam warna eksekutif-legislatif

Ditempat lain, KPA Rehabilitasi Jalan Lubuk Selasih-Padang Aro dari Dinas Prasarana Jalan Pemukiman dan Tata Ruang Pemukiman (Prasjal Tarkim) Provinsi Sumbar Indra Jaya membenarkan biaya perbaikan jalan Lubuk Selasih-Padang Aro mencapai Rp 38 Miliar yang terpecah dalam empat paket pengerjaan. " Dengan pernaikan ini. Aktivitas tambang galian C yang dilakukan warga Aie Dingin berjalan normal, kondisi jalan juga akan terpelihara," ujarnya.
Setentang pemeliharaan ini, komitmen warga yang melakukan aktivitas galian C di kawasan itu harus dipelihara. Pihak Dinas PU 'ab. Solok selalu mendorong agar masyarakat ikut. Vertanggung jawab membersikan drainasenya nanati. ". Kita bahkan sudah melakukan sosialisasi dengan 31 kelompok pekerja galian c untuk menjaga normalisasi limbah galian C ini, " " tutur Deni.
Namun demikian pihaknya masih memerlukan dukungan dana propinsi untuk rehabilitasi drainase kearah lokasi tambang masyarakat. " Sekarang kondisi jalan sudah lebih baik. Mobilitas sudah semakin lancar. Kini tinggal kita mengusulkan bagaimana ruas jalan ini menjadi jalan Nasional. Pemkab. Solok telah mengusulkan  melalui dinas Prasjal Tarkim Propinsi Sumbar, " ucap Sekretaris Dinas PU ini mengakiri.-******