Jumat, 04 April 2014

Tokoh Penggerak Pembangunan Sumbar

Rp 7 Miliar Untuk Penguatan Tebing Batang Lembang Kota Solok

Pertumbuhan pembangunan infrastruktur di Sumatera Barat, khususnya dikaitkan dengan sarana dan prasarana jalan, jembatan dan irigasi sejak satu dekade belakangan tidak terlepas dari perjuangan Ir. Bachtul. Anggota Komisi III dalam kapasitasnya sebagai wakil rakyat di lembaga DPRD Sumbar ini dikenal selalu mengunjungi warga pada berbagai kegiatan kemasyarakatan. Tak ayal tokoh muda asal Solok itu   cukup familiar dengan warga. " Banyak yang telah dipejuangkan pak Bachtul untuk pembangunan di Solok. Segala pembangunan yang diperjuangkannya tidak bernuansa politik, tetapi lebih sebagai jawaban dari kepercayaan politik yang diamanahkan kepadanya," ucal Yutis  Malin Marajo, pemuka masyarakat nagari Koto Baru.
Bersama kerabatnya di komisi III DPRD Sumbar, termasuk Isral Jalinus ketika masih aktif di lembaga DPRD setempat, Bachtul telah membuat banyak perubahan di Kawasan Solok raya. Malin Marajo tidak menolak kenyataan bahwa jembatan Batu Kudo Koto Baru merupakan buah tangan Bachtul bersama Israr Jalinus, kemudian juga perbaikan irigasi Batang Lembang Kiri, pembanguna  kantor wali nagari dan kantor Camat Kubung.

Perbaikan irigasi Banda Laweh Sirukam yang menjadi nafas perekonomian masyarakat Payung Sekaki dan Bukit Sundi, pembanguna lapangan bola kaki Bukit Sileh dan perbaikan jalan serta perjuangan penerangan listrik PLMTH di Tigo Lurah juga menjadi catatan bagi warga Kabupaten Solok.Setidaknya Dt Bandaro Panjang di Sirukam mengaku bahwa Bachtul adalah penggerak pembangunan  di Sumatera Barat. “ Tidak di Solok saja, daerah lain  juga menjadi pemikiran anggota DPRD Sumbar itu supaya bagaimana masyarakat mencapai kesejahteraan,” kata Bandaro Panjang.
Sementara itu, Syafrizal, Warga Galanggang Batuang Kota Solok menyampaikan kegiatan proyek penguatan tebing Batang Lembang di kawasan pemukiman warga telah menjamin kenyamanan warga yang berdomisili di kawasan itu.  Syafrizal kepada Singgalang, belum lama ini, menyebutkan bahwa sebelumnya kondisi tebing di sepanjang bantaran sungai sudah sangat menghawatirkan. Kekhawatiran warga semakin tinggi  apabila banjir datang. Akibatnya,  tebing sungai terancam abrasi dan terban, karena kawasan tempat mereka bermukim menjadi  titik tumpuan air Batang Lembang. “  Alhamdulillah, keluh kami di dengar pak bachtul. Aspirasi kami diperjuangkan, sehingga mendapat bantuan perbaikan dengan batu baranjong Rp 700 juta. Kami sekarang lega karena pemasangan Batu Beronjong dibiayai dengan  i APBD Provinsi Sumbar, “ kata Syafrizal.


Tidak hanya itu, Bachtul pada tahun anggaran 2014 ini juga berhasil mendapatkan program penguatan tebing sebesar Rp 7 miliar. Proyek yang bersumber dcari dari APBD Provinsi Sumbar  membuat  masyarakat kota Solok  semakin bebas dari ancaman banjir. Bahkan lokasi proyek  menjadi multifungsi, karena selain penguatan tebing Batang Lembang, sekaligus diproyeksikan sebagai  prasarana olahraga jalan kaki. " Dengan penguatan tebing, nanti sepanjang bibir sungai akan menjadi taman rekreasi sekaligus. Di area itu juga akan dikembangkan jalan wisata dan menjadi taman kota," kata  Bachtul ketika meninjau lokasi proyek penguatan Batang Lembang tersebut, Jum'at pekan lalu.
Anggota Komisi III DPRD Sumbar itu berkepentingan meninjau lokasi Kegiatan penguatan sungai dimaksud lantaran pihaknya berjuang keras agar dialokasikan dana sebanyak  Rp 7 miliar melalui APBD Sumbar. Dalam proyeksinya, sepanjang tepi sungai antara Jembatan lapangan merdeka sampai ke Jembatan Batik akan dibuka jalan setapak permanen untuk kawasan rekreasi dan olahraga.  Bachtul mengaku akan memperjuangkan aspirasi masyarakat yang menurutnya perlu diprioritaskan. " Program penguatan tebing Batang Lembang akan mendukung penataan  Taman Hutan Kota Solok." Ucap Bachtul menyudahi******

Jalan Baru Bayang-Sijunjung Menumbuhkan Kantong-Kantong Perekonomian Baru.

Pembukaan jalan raya antara Bayang Pesisir Selatan dengan Alahan Panjang Kab. Solok dan Sijunjung menjadi obsesi besar bagi anggota DPRD Sumbar Ir. Bachtul. Fungsi jalan tersebut selain memberi dampak enonomi yang tinggi, sekaligus membuka keterolasian sejumlah nagari yang terkugkung oleh geografis yang sulit. " Selanin harus membuka badan jalan jalan, untuk mewujudkan program ini ada sejumlah jembatan yang harus disiapkan pula," ucap Bachtul menjawab Singgalang soal visinya terhadap kebutuhan daerah daerah pingir di Pessel, Solok dan Sijunjung.
Obsesi besar yang tengah mengisi memori pikirannya tidak sebatas impian kosong. Bahkan anggota Komisi III ini menampik keras kalau ia sedang berhalusinasi dihadapan rakyat, karena usaha usaha untuk mewujudkan jalur yang menjadi dambakan masyarakat itu telah dimulainya berkali-kali.
Bersama anggota Komisi III lainnya, termasuk mantan anggota DPRD Sumbar Isral Jalinus, ST, wacana pembukaan jalan baru ini kerap dibahas dalam sidang-sidang Komisi di DPRD Sumbar. Bersama instansi terkait, anggota Komisi III yang kala itu masih bersama Israr Jalinus, Bachtul, M. Nurnas, M. Tauhid  dan yang lainnya,  selalu ngotot  agar pembukaan jalan baru ini  diwujudkan.

Untuk memikirkan rakyat, tegas Bachtul, warga harus diberi ruang gerak ekonomi yang lebih terbuka. Jalan antara Bayang-Sijunjung via Alahan Panjang dan Talang Babungo ini adalah satu diantaranya ." Terangkhir saya bahkan mengajak kepala Dinas Prasjal Tarkim Sumbar melakukan nnapak tilas menembus rimba raya antara Alahan Panjang-Bayang. Berjalan kaki selama 13 jam," ujarnya di Solok, Senin (10/3).
Jalan kaki memotong bukit Barisan yang disebutnya ekspedisi itu, lebih untuk menggugah semua orang, terutama pihak Dinas teknis mengenali medan yang akan menjadi cikal bakal trans Sumatera jilid dua.
Bahctul begitu ngotot memperjuangkan pembangunan urat nadi perekonomian itu karena ia optimistis bila jalan itu terbuka, selain mempercepat akses mobilisasi, mempendek arus transportasi, juga menumbuhkan kantong-kantong perekonomian baru. " Sejak duduk di lembaga DPRD, selain mengusahakan kebutuhan irigasi untuk petani, saya terus memikirkan bagaimana pembangunan jalan baru ini tidak hanya sekedar menjadi wacana," ulasnya.
Perjuangan tinggi Calon anggota DPR-RI dari partai Nasdem itu telah memperoleh jawaban  positif. Pertama karena program pembukaan jalan itu masuk kedalam Rencana Strategis Pembungunan Kawasan Sumbar, dan kemudian beberapa potong jalan diantaranya sudah mulai di buka.
Terebab dana  yang dibutuhkan relatif besar, Pemerintah Propinsi Sumbar kemudian membuka jalan alternatif ini  secara bertahap. Dalam kondisi sekarang, selian telah dilakukan survey, mulut jalan dari Alahan Panjang hingga 10 Km menjelang perbatasan telah di buka dan diaspal. " Tahun ini bahkan dianggarkan pula sebesar Rp 4,5 miliar untuk kelanjutan jalan tersebut," ucapnya.
Pada saatnya, ketika Caleg DPR-RI nomor urut 1 dari dapil 1 (Solok,Pessel,Padang, Mentawai, Sijunjung, Dharmasraya, Batusangkar, Sawahlunto dan Padang Panjang) dan partai nomor 1 ini tiba di Sennayan nanti, kewajibannya pertama adalah bagaimana mewujudkan obsesi besar masyarakat Sumbar. " Kita ingin karya besar ini menjadi kenyataan, sama halnya ketika orang memandang keniscayaan terhadap pembangunan fly over di kelok Sembilan," paparnya seraya menyebutkan essensi jalan antara Kambang-Muaralabuh dan Dharmasraya