Minggu, 20 Oktober 2013

Irigasi Banda Laweh Kanan Rusak Parah

Ribuan Hektar Lahan Sawah Kekeringan

SIRUKAM=Lain yang sakit,lain pula yang diobati. Kiasan ini tampaknya menjadi penyakit baru bagi warga Supayang dan Sirukam, kecamatan Payung Sekali, Kabupaten Solok. Pasalnya, hampir ribuan hektar lahan persawahan masyarakat di kawasan itu kering kerontang akibat rusaknya Irigasi Banda Laweh Kanan. “ Seharusnya yang diperbaiki adalah irigasi Bandar Laweh Kanan, tetapi yang mendapat prioritas pengerjaan justru Irigasi Banda Laweh Kiri, “ kata Jon, warga Sirukam, Selasa (3/9) di Sirukam.
Bersama pemuka masyarakat setempat Malin  Bandaro, Jon yang juga tokoh pemuda Sirukam itu mengaku ribuan hektar lahan pertanian sawah terlantar selama tiga tahun akibat tidak berfungsinya irigasi Banda Laweh kanan. Selama ini warga melakukan aktivitas menunggu musim hujan karena lahan pertanian di kawasan itu sudah berubah menjadi lahan tadah hujan. “ Kami mohon pemerintah segera memperbaiki irigasi ini, “ tuturnya.

Jon bersama Malin Bandaro sengaja mencegat perjalanan anggota DPRD Propinsi Sumbar Ir. Bachtul sekembali menghadiri pelantikan Wali nagari Alahan panjang. Bersama Israr Jalinus, ST, yang notabene adalah  mantan anggota DPRD Sumbar  di Komisi III, Bachtul harus mendaki bukit untuk mencapai lokasi irigasi yang jebol akibat bencana alam.
Informasi yang dikumpulkan dari kedua tokoh masyarakat setempat, irtigasi Banda Laweh kanan dibangun tahun 2008 lalu yang dibiayai dengan APBD Sumbar. Sekira tahun 2000 lampau mengalami kerusakan akibat bencana alam. Setidaknya sepanjang 50 meter tebing irigasi jebol dan memutus aliran air dengan pipa.” Sejak bencana alam itu, tidak pernah berfungsi lagi. Bahkan kondisinya lebih parah kalau hujan lebat tiba, “ kata Malin Bandaro.
Masyarakat menjadi heran karena tahun 2013 ini yang mendapat prioritas adalah perbaikan jaringan irigasi Banda Laweh Kiri. Seluruh saluran ditembok dengan rapi, padahal yang lebih dibutuhkan justru Bandar Lawas Kanan, yang berpusat di Supayang dan Sirukam. “ Petani tidak bisa ke sawah selama ini, karena kekeringan terus, “ tambah Malin Bandaro.


Terhadap itu, anggota Komisi III DPRD Sumbar itu justru balik bertanya, karena yang diajukan masyarakat untuk perbaikan kala itu bukan irigasi Banda Laweh Kanan, tetapi Irigasi Banda Laweh Kiri.” Kalau kita tahu begini keadaannya, saluran ini tentu kita perjuangkan, “ timpalnya.
Sekalipun tidak bisa menjanjikan segera akan diperbaiki, setidaknya masyarakat sudah lega karena anggota DPRD Sumbar yang saat ini menjadi calon DPR-RI telah mengunjungi lokasi. Bachtul mengaku ia akan berusaha keras memperjuangkan perbaikan irigasi dimaksud.
Terpisah, wali nagari Supayang mengharapkan supaya perbaikan irigasi Banda Laweh Kanan mendapat perhatian dari pemerintah. Selain di Sirukam, lahan pertanian yang mengharapkan pengairan dari Banda Laweh Kanan adalah nagari Supayang. “ Bahkan tewrmasuk nagari-nagari yang ada di bawahnya seperti Kubang Duo, Kinari dan Bukit Tandang, tergantung kepada irigasi ini, “ kata Darmasyah menyudahi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar