Ribuan Hektar Lahan Sawah Kekeringan
SIRUKAM=Lain yang sakit,lain pula yang diobati. Kiasan ini
tampaknya menjadi penyakit baru bagi warga Supayang dan Sirukam, kecamatan
Payung Sekali, Kabupaten Solok. Pasalnya, hampir ribuan hektar lahan persawahan
masyarakat di kawasan itu kering kerontang akibat rusaknya Irigasi Banda Laweh
Kanan. “ Seharusnya yang diperbaiki adalah irigasi Bandar Laweh Kanan, tetapi
yang mendapat prioritas pengerjaan justru Irigasi Banda Laweh Kiri, “ kata Jon,
warga Sirukam, Selasa (3/9) di Sirukam.
Bersama pemuka masyarakat
setempat Malin Bandaro, Jon yang juga tokoh pemuda Sirukam itu mengaku
ribuan hektar lahan pertanian sawah terlantar selama tiga tahun akibat tidak
berfungsinya irigasi Banda Laweh kanan. Selama ini warga melakukan aktivitas
menunggu musim hujan karena lahan pertanian di kawasan itu sudah berubah
menjadi lahan tadah hujan. “ Kami mohon pemerintah segera memperbaiki irigasi
ini, “ tuturnya.
Jon bersama Malin Bandaro sengaja
mencegat perjalanan anggota DPRD Propinsi Sumbar Ir. Bachtul sekembali
menghadiri pelantikan Wali nagari Alahan panjang. Bersama Israr Jalinus, ST,
yang notabene adalah mantan anggota DPRD Sumbar di Komisi III,
Bachtul harus mendaki bukit untuk mencapai lokasi irigasi yang jebol akibat
bencana alam.
Informasi yang dikumpulkan dari
kedua tokoh masyarakat setempat, irtigasi Banda Laweh kanan dibangun tahun 2008
lalu yang dibiayai dengan APBD Sumbar. Sekira tahun 2000 lampau mengalami
kerusakan akibat bencana alam. Setidaknya sepanjang 50 meter tebing irigasi
jebol dan memutus aliran air dengan pipa.” Sejak bencana alam itu, tidak pernah
berfungsi lagi. Bahkan kondisinya lebih parah kalau hujan lebat tiba, “ kata
Malin Bandaro.
Masyarakat menjadi heran karena
tahun 2013 ini yang mendapat prioritas adalah perbaikan jaringan irigasi Banda
Laweh Kiri. Seluruh saluran ditembok dengan rapi, padahal yang lebih dibutuhkan
justru Bandar Lawas Kanan, yang berpusat di Supayang dan Sirukam. “ Petani
tidak bisa ke sawah selama ini, karena kekeringan terus, “ tambah Malin
Bandaro.
Terhadap itu, anggota Komisi III
DPRD Sumbar itu justru balik bertanya, karena yang diajukan masyarakat untuk
perbaikan kala itu bukan irigasi Banda Laweh Kanan, tetapi Irigasi Banda Laweh
Kiri.” Kalau kita tahu begini keadaannya, saluran ini tentu kita perjuangkan, “
timpalnya.
Sekalipun tidak bisa menjanjikan
segera akan diperbaiki, setidaknya masyarakat sudah lega karena anggota DPRD
Sumbar yang saat ini menjadi calon DPR-RI telah mengunjungi lokasi. Bachtul
mengaku ia akan berusaha keras memperjuangkan perbaikan irigasi dimaksud.
Terpisah, wali nagari Supayang mengharapkan
supaya perbaikan irigasi Banda Laweh Kanan mendapat perhatian dari pemerintah.
Selain di Sirukam, lahan pertanian yang mengharapkan pengairan dari Banda Laweh
Kanan adalah nagari Supayang. “ Bahkan tewrmasuk nagari-nagari yang ada di
bawahnya seperti Kubang Duo, Kinari dan Bukit Tandang, tergantung kepada
irigasi ini, “ kata Darmasyah menyudahi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar